Pengertian Penyakit Meningitis, Gejala, Penyebab dan Pencegahan

Pengertian Penyakit Meningitis, Gejala, Penyebab dan Pencegahan
Pengertian penyakit Meningitis ciri-ciri, penyebab, pencegahan dan pengobatan. Meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain, dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu. Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis. Penyakit ini juga dapat menyebabkan beberapa kompilasi penyakit lain.



Sejarah

Beberapa mengatakan bahwa Hippocrates mungkin sudah menyadari keberadaan meningitis, dan tampaknya meningisme sudah dikenal oleh dokter sebelum zaman Renaisans, seperti Avicenna. Deskripsi meningitis tuberkulosis, yang saat itu disebut "edema di dalam otak", sering dihubungkan dengan dokter Edinburg Sir Robert Whyttdalam laporan posthumous yang muncul pada 1768, meskipun hubungan dengan tuberkulosis dan patogennya tidak dibuat sampai abad berikutnya.

Ciri-ciri dan gejala meningitis

Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia). Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas marah dan mengantuk. Adanya ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis; contohnya, meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus dapat ditunjukkan oleh adanya ruam merah. Ciri lain yang membedakan meningitis dari penyakit lain yang tidak berbahaya pada anak adalah nyeri kaki, kaki-tangan yang dingin, dan warna kulit abnormal.

Gejala klinis

Pada orang dewasa, gejala meningitis yang paling sering adalah :

  1. Sakit kepala hebat, yang terjadi pada hampir 90% kasus meningitis bacterial
  2. Kaku kuduk (ketidakmampuan untuk menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tonus otot leher dan kekakuan).

Triad klasik dari tanda-tanda meningitis adalah :

  1. Kaku kuduk
  2. Demam tinggi tiba-tiba
  3. Perubahan status mental

Namun, ketiga ciri-ciri ini hanya muncul pada 44–46% kasus meningitis bakteri. Jika tidak terdapat satu pun dari ketiga gejala tersebut, dapat dikatakan bukan meningitis.

Penyebab

Bakterial

Jenis bakteri yang menyebabkan penyakit meningitis bakterial bervariasi sesuai dengan kelompok usia individu yang terinfeksi.

  1. Pada bayi prematur dan anak baru lahir berusia hingga tiga bulan, penyebab yang sering adalah streptokokus grup B (subtipe III yang biasanya hidup di vagina dan terutama merupakan penyebab pada minggu pertama kehidupan) dan bakteri yang biasanya hidup dalam saluran pencernaan seperti Escherichia coli (membawa antigen K1). Listeria monocytogenes (serotipe IVb) dapat mengenai bayi baru lahir dan menimbulkan epidemi.
  2. Pada anak yang lebih besar seringkali disebabkan oleh Neisseria meningitidis (meningokokus) dan Streptococcus pneumoniae (serotipe 6, 9, 14, 18, dan 23) dan untuk balita oleh Haemophilus influenzae type B.
  3. Pada orang dewasa, Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab 80% kasus meningitis bakterial. Risiko terinfeksi oleh Listeria monocytogenes meningkat pada orang yang berusia di atas 50 tahun.

Virus

Berbagai virus penyebab meningitis mencakup enterovirus, virus Herpes simpleks tipe 2, virus Varicella zoster, paromiksovirus, HIV, dan LCMV.

Jamur

Beberapa faktor risiko untuk meningitis jamur, antara lain penggunaan obat imunosupresan (misalnya setelah transplantasi organ), HIV/AIDS,[16] dan hilangnya kekebalan yang berhubungan dengan penuaan.

Parasit

Parasit sebagai penyebab akan dipikirkan apabila terdapat dominasi eosinofil (suatu jenis sel darah putih) dalam likuor serebrospinalis (LCS). Parasit yang paling sering dijumpai adalah Angiostrongylus cantonensis, Gnathostoma spinigerum, Schistosoma, demikian pula kondisi cysticercosis, toxocariasis, baylisascariasis, paragonimiasis, dan sejumlah kondisi infeksi dan kondisi tanpa infeksi yang lebih jarang.

Non-Infeksi

Meningitis dapat timbul akibat beberapa penyebab non-infeksi: penyebaran kanker pada meningen dan obat-obatan tertentu. Selain itu, meningitis juga dapat disebabkan oleh beberapa radang, seperti sarkoidosis, kelainan jaringan ikat seperti lupus eritematosus sistemik, dan bentuk tertentu seperti vaskulitis (kondisi radang pada dinding pembuluh darah), seperti penyakit Behçet. Kista epidermoid dan kista dermoid dapat menyebabkan meningitis dengan melepaskan iritan ke dalam daerah subarachnoid.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi, atau jangka pendek dengan penggunaan antibiotik. Beberapa perubahan perilaku dapat juga efektif. Selain itu hindari kontak langsung dengan penderita seperti ciuman, bersin dan batuk. Meningitis tidak bisa disebarkan hanya dengan menghirup udara di mana seorang penderita meningitis berada

Pengobatan

Meningitis Bakterial

Untuk pengobatan meningitis bakterial dengan cara pemberian Antibiotik dan steroid

Meningitis virus

Meningitis virus pada umumnya hanya memerlukan terapi suportif; sebagian besar virus yang menyebabkan meningitis tidak bereaksi dengan pengobatan khusus.

Meningitis jamur

Meningitis jamur, seperti meningitis kriptokokus, diobati dengan anti jamur dosis tinggi, seperti amphotericin B dan flusitosin dalam waktu lama.

Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Meningitis diakses tanggal 28 maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar