Perbedaan Arthritis dan Osteoarthritis (Nyeri Sendi)

Perbedaan Arthritis dengan Osteoarthritis (Nyeri Sendi)

Perbedaan Arthritis dengan Osteoarthritis. Rasa nyeri pada tangan dan kaki disaat bangunt di pagi hari bisa disebabkan oleh arthritis atau osteoarthritis. Namun pada umumnya kebanyakn orang menganggap rasa nyeri pagi hari disebabkan oleh arthritis.

Kemungkinan besar rasa nyeri pada pagi hari tersebut disebabkan oleh arthritits, namun ada kemungkinan pula bahwa pembengkakan kaki dan tangan di pagi hari merupakan osteoarthritis.

Dari pada bingung menentukan antara kedua jenis penyakit tersebut, sebaiknya kita mengetahui perbedaan antara arthiritis dan osteoarthiritis. Berikut adalah ulasan perbedaannya.

Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif tulang rawan artikular yang dapat menimpa siapa saja dan serangannya berlaku secara perlahan namun pasti. Sedangkan arthritis merupakan peradangan yang menyerang jaringan dan tulang sendi dan menyebabkan kerusakan progresif.

Berikut gejala osteoartritis:


  1. Meningkatnya rasa nyeri selama menggerakkan tangan pada pagi hari dan rasa sakit tersebut tidak muncul pada malam hari.
  2. Durasi rasa sakit yang ditimbulkan kurang lebih selama 30 menit dan akan menghilang begitu saja.
  3. Munculnya rasa panas dan bercak kemerahan pada bagian tangan atau kaki yang sebelumnya tidak pernah ada.

Sedangkan gejala untuk penyakit arthritis, antara lain:


  1. Munculnya rasa nyeri pada tangan atau kaki baik di malam hari atau juga ketika bangun tidur di pagi hari.
  2. Durasi rasa sakit yang terasa akan berlangsung selama kurang lebih 1 jam dan akan semakin nyeri ketika seseorang berusaha menggerakkan persendian.
  3. Pada umumnya disertai dengan pembengkakan pada bagian sendi.
  4. Munculnya rasa panas dan kemerahan pada kaki atau tangan, terutama di bagian persendian.


Itulah perbedaan antara Arthiritis dan Osteoarthiritis.

Pengertian Penyakit Beri-beri, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Pengertian Penyakit Beri-beri, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Penyakit beri-beri yaitu penyakit yang di sebabkan kekurangan vitamin B1(tiamin). Akibat yang di timbulkan bengkak-bengkak dan  pembesaran pada betis, penyakit beri- beri ini bias mengenai siapapun namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini sudah jarang di temui penderita beri-beri karena semakin berkurangnya penduduk yang kekurangan gizi.

Ternyata  penyakit beri-beri tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga menyerang bayi yang menyusui melalui pada ibu yang kekurangan vitamin B1, atau pada bayi yang hanya diberikan susu formula yang kadar B1 nya tidak memadai. Penyakit beri-beri ini walau jarang terjadi ternyata penyakit ini bisa di tularkan melalui warisan. Beri-beri akibat warisan atau keturunan akan menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap dan menggunakan vitamin B1.

Beri-beri umumnya akan mempengaruhi system:
  1. kardiovaskular (dikenal sebagai beri-beri basah)
  2. sistem saraf (dikenal sebagai beri-beri kering)
  3. Sindrom Wernicke-Korsakoff adalah gangguan pada otak yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) vitamin B1 yang menimbulkan sejumlah gejala neurologis dan dapat menyebabkan psikosis, kebingungan dan halusinasi.

Gejala beri-beri umumnya reversibel jika segera diobati, namun bila pengobatan terlambat, maka akan mengakibatkan komplikasi permanen hingga bisa mengancam nyawa penderitanya.

Beri-beri, seperti halnya kekurangan vitamin lainnya, merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani. Menunda pengobatan beri-beri dapat mengakibatkan komplikasi permanen bahkan kematian. Jika  mengalami gejala-gejala terkait beri-beri, atau  merasa kurang mengonsumsi vitamin B1, sebaiknya segerahlah meminta bantuan medis.
Gejala beri-beri

Gejala beri-beri akan bervariasi tergantung sistem mana yang diserangnya (sistem kardiovaskular atau sistem saraf). Pada  Umumnya gejala beri-beri adalah reversibel, dengan syarat segeralah mendapatkan pertolongan dan pengobatan medis.

Ada 3 macam gejalah beri-beri yang sering muncul, yaitu :

Gejalah beri-beri kering :

Gejala bsesakeri-beri kering bisa terjadi sesekali atau setiap hari. Pada saat gejalanya muncul, maka yang terjadi adalah:
  1. Kesulitan berjalan
  2. Hilangnya koordinasi otot
  3. Hilangnya sensasi
  4. Jantung berdebar-debar
  5. Kaki terasa tebal dan kesemutan anggota badan
  6. Otot terasa lelah Dan kekuatan berkurang
  7. Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis (radang otak akut)
  8. Kelumpuhan
  9. Rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang hebat
  10. Gangguan bicara (cadel)
  11. Kesemutan atau sensasi lain yang tidak biasa yang terjadi pada tangan atau kaki
  12. Gerakan mata yang yang tidak terkendali (nystagmus)
  13. Muntah.


Gejala beri-beri basah :

Gejala beri-beri basah juga bisa terjadi setiap hari atau juga sesekali. Gejalanya antara lain:
  1. Kelelahan atau kelemahan
  2. Peningkatan denyut jantung
  3. Nyeri dan bengkak pada kaki
  4. Efusi pleura (penumpukan cairan di sekitar paru-paru)
  5. Sesak napas.
  6. Adanya pembengkakang kaki, tungkai bawah, dan muka
  7. Bila betis di tekan  terbentuk cekungan yang susah hilang

Gejalah beri-beri jantung

Gejalah beri-beri jantung juga bisa datang setiap hari atau sesekali Namun gejalah ini sangat berbahaya karna kelaamaan gejalah ini akan muncul tanpa ada kegiatan berat, mendadak langsung penderita bias meninggal dalam waktu singkat. Gejalahnya antara lain:
  • Rasa tekanan dari ulu hati
  • Sesak nafas
  • Berdebar-debar dalam menjalankan kegiatan

Beri-beri adalah penyakit berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa. Maka dari itu jika tidak segera di obati Dan di tagani maka akan mengancam kehiupan bagi si penderita. Oleh karna  itu jika salah satu gejalah beri-beri diatas ada yang mengalami, atau mengalami penurunan berat badan tanpa di ketahui penyebabnya , maka segerahlah mencari bantuan medis.

Penyebab Beri-beri

Beri-beri disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Kurangnya tiamin dapat disebabkan karena kurangnya asupan tiamin ke dalam tubuh atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan tiamin tersebut. Karena saat ini sudah terdapat banyak makanan yang lengkap dengan vitamin, dan banyaknya suplemen vitamin, kekurangan asupan tiamin sudah jarang ditemui. Sebaliknya, beri-beri yang terjadi saat ini umumnya adalah karena ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan tiamin tersebut. Hal ini disebabkan karena penggunaan alkohol atau obat-obatan secara berlebihan, atau juga disebabkan karena kelainan herediter.

Siapa saja yang berisiko terkena beri-beri?

Beri-beri sudah bukan lagi penyakit yang umum. Namun beberapa kebiasaan atau keadaan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini.

Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena beri-beri adalah:
  • Penyalahgunaan alcohol
  • Perawatan dialisis (cuci darah)
  • Makan diet rendah tiamin
  • Dosis tinggi atau penggunaan diuretik yang sering
  • Operasi bypass lambung (pengecilan lambung)
  • Tube-feeding (sonde)
  • Mengurangi risiko beri-beri
  • Risiko terkena beri-beri bisa diatasi dengan:
  • Mempertahankan diet seimbang
  • Mengurangi atau meninggalkan penggunaan alcohol
  • Mengonsumi suplemen vitamin.


Pengobatan beri-beri

Pengobatan beri-beri harus diawasi oleh seorang profesional kesehatan. Pengobatan dasar untuk penyakit beri-beri adalah dengan mengembalikan kadar tiamin dalam tubuh ke level normal. Hal ini bisa dicapai melalui pemberian suplemen tiamin secara oral atau injeksi. Jika beri-beri segera diobati, sebagian besar gejalanya akan hilang.

Komplikasi beri-beri

Beri-beri sebenarnya merupakan kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi parah dan mengancam hidup seseorang. Namun, jika pengobatan dilakukan sejak dini, gejala beri-beri bisa dihilangkan. Jika beri-beri terlambat diobati, maka gejalanya bisa menjadi permanen. Oleh karena itu, seseorang harus mendapatkan pengobatan segera ketika mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan beri-beri atau ketika merasa diet kurang tiamin. Setelah mendapatkan pengobatan, bisa meminimalisir risiko komplikasi yang serius dengan mentaati jadwal dan rencana pengobatan yang sudah dirancang khusus oleh profesional kesehatan. Komplikasi beri-beri antara lain: 
  • Sakit atau rasa  tidak nyamanan yang kronis
  • Gagal jantung kongestif (jantung kurang mampu memompa darah)
  • Kehilangan mobilitas (pergerakan)
  • Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis Psikosis
  • Pingsan dan koma

Itulah penjelasan tentang penyakit beri-beri, contoh penyakit beri –beri, macam-macam penyakit beri-beri, dan penyebab penyakit beri-beri, serta cara menangulangi penyakit beri-beri. Walaupun penyakit beri-beri penderitanya sudah semakin berkurang di krnakan di zaman sekarang ini sudah semakin banyak vitamin dan juga ahli medis yang canggih dan modern, namun penyakit beri-beri ini wajib di waspadai. Maka dari itu perbanyaklah mengomsumsi makanan yang mengandung vitamin.

Sumber referensi:
http://www.medkes.com/2014/06/gejala-penyebab-pengobatan-penyakit-beri-beri.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Beri-beri

Pengertian Penyakit Radang Usus, Jenis, Gejala dan Pengobatan

Pengertian Penyakit Radang Usus, Jenis, Gejala dan Pengobatan

Dalam hidup ada berbagai penyakit yang selalu menyerang contohnya radang usus, penyakit radang usus adalah di mana kondisi usus mengalami inflamasi atau peradangan. Radang usus terbagi menjadi dua, yaitu colitis ulseratif  dan crohn. Kedua kondisi ini muncul karena reaksi  dari system kekebalan tubuh  terhadap jaringan kekeblan tubuh terhadap jaringan pencernaan yang normal dan sehat. Kondisi ini di akibatkan oleh peradanga kronis pada  bagian gastrointestinal (system pencernaan).

Pengertian dari kedua radang usus :
  1. Colitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terbatas pada usus besar
  2. Crohn adalah peradangan yang terjadi di seluruh system pencernaan, mulai dari mulut sampai anus.

Ternyata radang usus bukan Cuma satu ada pula radang usus yang cukup langka yaitu colitis collagenous dan colitis limfosistik kedua kondisi ini dikenal dengan istilah colitis mikroskopik.
Radang usus adalah penyakit jangka panjang yang biasanya gejala muncul dan menghilang selama beberapa waktu Tingkat keparahan gejala yang muncul tergantung pada bagian mana saja yang mengalami peradangan.

Gejalah umum radang usus :

- Nyeri atau sakit pada bagian perut.
- Penurunan berat badan.
- Nafsu makan berkurang.
- Diare bercampur darah dan bersifat kambuhan.
- Merasa sangat lelah.
- Nafsu makan berkura
- Mengalami mual dan demam

Tetapi gejalah yang miuncul pada setiap orang tidaklah sama.  Kondisi ini akan dating dan pergi selama waktu yang sangat lama. Ketika kambuh , gejalanya  bias ringan atau sangat parah.

Penyebab Radang Usus

Sampai saat ini penyakit radang usus belum diketahui penyebab utamanya, namun resiko seseorang bisa mengalami radang usus yaitu pola makan dan tingkat stres yang tinggi dapat beresiko menderita radang usus. Tetapi keduanya bukanlah penyebab utama. Jadi untuk terhindar dari penyakit ini sebaiknya menjaga system kekebalan tubuh dan system imun tubuh. Namun selain penyebab di atas ternyata factor  keturunan juga diduga memiliki pengaruh pada munculnya radang usus. Risiko seseorang akan lebih tinggi apabila ada keluarga dekat yang menderita radang usus.

Berikut ini beberapa faktor lain yang wajib di waspadai agar terhindar dari radang usus:

-  Merokok. Kegiatan ini sangat meningkatkan risiko terkena penyakit Crohn.
-  Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Beberapa obat-obatan dalam kelompok OAINS bisa meningkatkan risiko mengalami radang usus, misalnya ibuprofen, naproxen, diclofenac dll.

Diagnosis Radang Usus

Berikut ini ada beberapa tes yang mungkin perlu dilakukan oleh dokter:

1. Tes darah

Tes darah akan dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh mengalami anemia atau infeksi  bakteri maupun virus. Tinja juga diteliti untuk memeriksa apakah ada darah.

2. Prosedur endoskopi

Dengan metode pemeriksaan ini, dokter dapat melihat bagian dalam sistem pencernaan  dan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.

3. Tes pencitraan

Ada beberapa prosedur pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI, dan pencitraan sistem pencernaan juga dapat dilakukan.

Pengobatan Radang Usus

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan bagi penderita radang usus. Selala ini pengobatan ataupun pengobatan yang di lakukan hanya untuk meredakan gejala yang muncul atau hanya mencegah kambuhnya gejalah. Untuk gejalah ringan yang timbul mungkin tidak di perlukan pengobatan karna biasanya gejalah ringan hanya akan menghilang dalam beberapa hari dengan sendirinya. Tetapi tidak perlu kwatir selain meredakan gejala yang muncul, pengobatan  juga di lakukan resiko komplikasi , penaganan ini di lakukan bias berbentuk terapi, obat-obatan, dan juga operasi.

Adapun bentuk obat- obatan untuk mengatasi radang usus yaitu:

1. Obat anti inflamasi non–steroid (OAINS)

Obat ini biasanya akan diberikan pertama kali untuk mengatasi radang usus. Obat ini berfungsi mengurangi inflamasi yang terjadi. Obat yang biasanya digunakan adalah aminosalicylate dan kortikosteroid.

2. Obat imunosupresan

Obat ini berfungsi untuk menghalangi aktivitas sistem kekebalan tubuh yang merusak atau membahayakan. Obat ini akan mengurangi inflamasi yang terjadi.

Beberapa contoh obat imunosupresan adalah:

- azathioprine
- cyclosporine
- infliximab

Bagi beberapa orang, kombinasi beberapa obat berfungsi lebih baik daripada hanya mengonsumsi satu jenis obat saja.

Antibiotik

Obat ini bisa diberikan sebagai tambahan dari obat-obatan lainnya, terutama apabila terjadi infeksi. Penderita kolitis ulseratif mengonsumsi antibiotik untuk mengendalikan infeksi yang terjadi.
Contoh obat antibiotik yang umum digunakan adalah:

- metronidazole
- ciprofloxacin.

Obat-obatan lain

Terdapat obat-obatan lain untuk mengatasi gejala yang muncul akibat radang usus selain terjadinya inflamasi.  Mungkin bias di tanyakan pada dokter sebelum  mengonsumsi obat bebas yang bisa dibeli di apotek. Obat anti-diare, pereda rasa sakit, suplemen zat besi, suplemen vitamin, dan kalsium mungkin akan diberikan tergantung kondisi dan gejala yang muncul.

Apabila  penanganan yang dilakukan untuk meringankan gejala radang usus tidak bisa membantu, prosedur operasi mungkin perlu dilakukan. Penderita kolitis ulseratif dengan gejala yang cukup parah biasanya tidak akan merespons penanganan dengan obat-obatan. Operasi dilakukan untuk mengangkat bagian dari usus besar yang mengalami peradangan parah.

Pada penderita penyakit Crohn, operasi dilakukan untuk mengangkat bagian yang sudah rusak dan menyambungkan kembali saluran pencernaan yang masih sehat. Setelah operasi bukan berarti sudah bebas dari penyakit radang usus, maka dari itu di anjurkan  konsumsi obat-obatan perlu dilanjutkan untuk mencegahnya kambuh lagi.

Komplikasi Radang Usus

Penyakit radang usus yang terbagi menjadi penyakit Crohn dan kolitis ulseratif bisa memunculkan beberapa komplikasi jika peradangannya tidak terkendali atau teratasi.

Berikut ini komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit Crohn:

-  Tukak

Apabila peradangan yang terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama atau kronis, bisa mengakibatkan munculnya tukak pada sistem pencernaan , seperti pada mulut, usus halus dan juga anus.

- Fistula

Tukak yang sudah dalam hingga membentuk lubang pada dinding saluran pencernaan akan menyebabkan fistula. Fistula adalah koneksi abnormal antara beberapa bagian tubuh misalnya usus dengan organ lain menjadi terhubung. Fistula akan mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan. Fistula bisa terinfeksi dan bisa membahayakan jika tidak ditangani dengan benar.

-  Obstruksi usus

Penyakit Crohn bisa memengaruhi ketebalan dinding usus. Akibatnya, penyaluran hasil pencernaan makanan bisa tertutup. Untuk mengangkat bagian yang bermasalah, akan diperlukan prosedur operasi.

-Kanker kolon (usus besar)

Risiko terkena kanker kolon akan meningkat ketika penyakit Crohn memengaruhi usus besar. Bagi penderita penyakit Crohn, disarankan melakukan prosedur kolonoskopi secara teratur.

- Fisura ani

Munculnya luka robek pada jaringan di sekitar dinding anus atau pada kulit di sekitar anus. Luka ini bisa menjadi lokasi munculnya infeksi. Apabila terasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.

- Malanutrisi

Tubuh akan kesulitan menyerap nutrisi disebabkan munculnya peradangan yang terjadi dan gejala seperti mual dan diare. Kondisi yang sering terjadi pada penderita radang usus adalah defisiensi zat besi dan vitamin B12.

- Efek samping obat-obatan

Ternyata mengomsumsi  Obat-obatan untuk penyakit Crohn yang berfungsi menghalangi kinerja sistem kekebalan tubuh berisiko menyebabkan kanker limfoma dan kanker kulit. Kortikosteroid juga berisiko menyebabkan kerapuhan tulang, katarak, glaukoma, dan kadar gula tinggi.

Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi pada kolitis ulseratif adalah:

- Muncul lubang pada usus besar.
- Pendarahan dalam.
- Dehidrasi.
- Peradangan pada kulit, mata dan persendian.
- Risiko terkena kanker kolon meningkat.
- Risiko penggumpalan darah meningkat.

Itulah sekilas  penjelasan  tentang penyakit radang usus dan cara pengobatan, memang pengobatannya belum di dapatkan secara umum namun dengan mencoba metode di atas mungkin dapat membantu. Maka dari itu sebelum terkena penyakit radang usus sebaiknya mencobalah hidup sehat dengan  menjaga daya tahan tubuh dan mengomsumsi makanan yang bergizi. karana lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Pengertian Penyakit Degeneratif dan Jenisnya

Pengertian Penyakit Degeneratif dan Jenisnya

Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami penambahan usia dan seiring bertambahnya usia penyakit degeneratif akan mengiringi proses penuaan. Dalam kehidupan pasti akan mengalami sakit, sakit adalah Salah satu organ pada tubuh tidak berfungsi normal. Faktor penyebab datangnya penyakit pada setiap orang yaitu di sebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau protozoa,  tetapi ada juga penyakit  yang bukan di sebabkan oleh infeksi  yaitu penyakit non infeksi. Contoh penyakit non infeksi adalah penyakit kekurangan gizi, kecelakaan, dan penyakit degeneratif.

Penyakit degenerative yaitu suatu penyakit yang muncul akibat kemunduran fungsi sel tubuh. Penyakit degenerative biasa disebut penyakit tua karena semakin bertambah usia semakin banyak pula penyakit

50 jenis penyakit degeneratif :
  • Dislipidemia
  • Diabetes mellitus tipe 2
  • Hipertensi
  • Stroke
  • Kardiovaskuler
  • Kanker usus
  • Kanker prostat
  • Kanker kulit
  • Otak palsy supranuclear progesif (PSP)
  • Wilson alpers
  • Creutzfeltd-jacob
  • Rasmussen’s ensefalitis
  • Dan beberapa penyakit tulang yang termasuk penyakit degenerative yaitu:
  • Cervikal pain
  • Low back pain
  • Neck shoulder syndrome
  • Dll

Pada umumnya penyakit sendi degenerative akibat inflamasi persendian yang di sebabkan penipisan dan kerusakan tulang rawan yaitu osteoarthritis dan arthopathy degenerative yang menyerang sandi pinggung.

Meskipun penyakit degenerative adalah penyakit yang dating akibat menurunnya fungsi organ tubuh karena usia lanjut, namun bagi anda yang kurang mejaga pola makan, sebaiknya mulai berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan tubuh.

Ada beberapa tips untuk mencegah penyakit degenerative yaitu dengan cara:                                                           

- Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energy
- Makan karbohidrat sebanyak setengah dari jumlah kebutusan energy
- Batasi konsumsi makanan yang berlemak dan mengandung minyak
- makan makanan yang beraneka ragam
- Disarankan makan empat sehat lima sempurna
- Biasakan sarapan pagi
- komsumsi garam yang beryodium
- perbanyak makanan yang mengandung zat besi
- untuk bayi berikan ASI eksklusif sampai usia 4 bulan
- Banyak minum air putih
- Hindari rokok dan minuman beralkohol dan,
- Lakukan kegiatan fisik secara teratur.


Itulah pengertian penyakit degenerative, macam-macam penyakit degenerative, dan cara menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit degeneratif.