Pengertian Penyakit Lyme, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Pengertian Penyakit Lyme, Penyebab, Gejala dan Pengobatan
Erythema migrans (photo:wikipedia)
Penyakit Lyme adalah penyakit peradangan akut yang ditandai dengan perubahan kulit, peradangan sendi, dan gejala yang menyerupai flu. Penyakit ini termaksud salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara (vektor) berupa kutu. Nama Lyme diambil dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana penyakit ini pertama kali ditemukan.

Penyebab dan penularan

Penyakit ini disebabkan oleh Borrelia burgdoferi, bakteri dari golongan Spirochetes, dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Kutu tersebut umumnya menghisap darah hewan seperti burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga manusia.

Beberapa kasus penularan di beberapa benua :

Amerika

Penyakit Lyme tidak hanya ditularkan oleh kutu Ixodes scapularis, tetapi juga oleh tikus dan kutu Ixodes paficius.

Eropa

Di Eropa terdapat pesies Borrelia lainnya yaitu B. garinii yang juga mampu menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip seperti penyakit Lyme. Penularan penyakit tersebut di daerah Eropa dilakukan dengan vektor berupa kutu I. ricinus.

Asia

Penyakit Lyme disebabkan oleh B. afzelii melalui perantaraan I. persulcatus. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa distribusi penyakit ini sangat luas dan ditransmisikan ke manusia via golongan Borrelia dan berbagai jenis kutu yang berbeda spesiesnya, tergantung pada wilayah masing-masing.

Gejala

Gejala utama penyakit lyme adalah sakit kepala, sakit punggung, dingin, dan kelelahan. Biasanya muncul bintik merah yang lebar disekitar gigitan kutu yang disebut erythema migrans.

Gejala pada penyakit Lyme kronis ditandai dengan artritis dan gangguan neurologis seperti kelumpuhan, kelemahan pada beberapa bagian anggota badan, serta dapat terjadi kerusakan jantung. Dan jika tidak ditangani, sel B. burgdorferi dapat dapat menginfeksi sistem saraf pusat dan dorman hingga terjadi gejala klinis lainnya yang meliputi gangguan penglihatan, kejang, dan kelumpuhan wajah.

Radang sendi

Setelah beberapa bulan B. infeksi burgdorferi, sedikit lebih dari separuh orang tidak diobati dengan antibiotik mengembangkan serangan berulang dari nyeri sendi dan bengkak yang berlangsung beberapa hari hingga beberapa bulan. Arthritis dapat beralih dari satu sendi yang lain. Lutut adalah yang paling sering terkena. Sekitar 10 sampai 20 persen orang yang tidak diobati akan terus mengembangkan arthritis kronis (jangka panjang).

Neurologis

Penyakit Lyme juga dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti;

  1. Kaku leher dan sakit kepala parah (meningitis)
  2. Sementara kelumpuhan otot wajah (Bell palsy)
  3. Mati rasa, nyeri, atau kelemahan pada anggota gerak
  4. Miskin gerakan otot

Perubahan yang lebih halus seperti kehilangan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati atau kebiasaan tidur juga telah dikaitkan dengan penyakit Lyme.

Masalah sistem saraf biasanya mengembangkan beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun setelah infeksi diobati. Gejala ini sering berlangsung selama beberapa minggu atau bulan dan dapat kembali.
Kurang umum, orang tidak diobati dapat mengembangkan masalah lain minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah infeksi.

Masalah Jantung

Kurang dari 1 dari 10 orang dengan penyakit Lyme mengembangkan masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur, yang dapat dimulai dengan pusing atau sesak napas.

Gejala lain

Kurang umum, penyakit Lyme dapat mengakibatkan radang mata, hepatitis (penyakit hati), dan kelelahan yang parah, meskipun tidak ada masalah ini mungkin muncul tanpa gejala lain penyakit Lyme yang hadir.

Sebagian gejala penyakit Lyme mirip dengan penyakit sifilis, namun penyakit Lyme tidak ditularkan melalui hubungan seks atau kontak fisik lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian B. burgdorferi ikut keluar melalui urin dan penularan pada hewan diduga banyak terjadi melalui urin yang terinfeksi.

Pengobatan dan Pencegahan

Untuk mencegah gigitan kutu pada kulit dan dari pakaian, dapat digunakan senyawa penangkal kutu berupa dietil-m-toluamida (DEET). Vaksin untuk penyakit Lyme juga telah dikembangkan dan terutama diperuntukkan untuk hewan. Untuk mengobati infeksi penyakit ini, dapat digunakan doksisiklin (senyawa turunan tetrasiklin), atau amoksisilin (antibiotik beta-laktam) selama 20-30 hari. Apabila penyakit telah memasuki fase kronis maka dapat digunakan penisilin atau ceftriaxone dalam dosis tinggi yang disertai dengan probenicid, senyawa kimia yang dapat mempertahankan serum antibiotik di dalam tubuh hingga 30 hari.

Sumber referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Lyme diakses tanggal 6 september 2015
http://www.news-medical.net/health/Lyme-Disease-Symptoms-(Indonesian).aspx diakses tanggal 6 september 2015
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150630111627-255-63239/kisah-perjuangan-avril-lavigne-melawan-penyakit-lyme/ diakses tanggal 6 september 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar